Aliran air sungai Citarum di wilayah karawang (22/03/2010) semakin deras dan meluap hingga arus jalan Rangga Gede terendam mencapai setinggi lutut kaki. Rumah-rumah penduduk di daerah tersebut terendam dan para penghuninya mendirikan tenda-tenda darurat di tepi jalan yang lebih tinggi datarannya, tepatnya di sepanjang pinggiran rel kereta api. Air yang meluap dari sungai Citarum terus mengalir melewati pemukiman penduduk hingga sampai kesaluran irigasi. Dua sekolah (SMK Tunas Mekar & STM Bina Karya) juga ikut terendam.
Aliran listrik ke daerah tersebut juga diputus, karena di khawatirkan terjadinya arus pendek atau korsleting. Menurut salah satu warga (tidak mau menyebutkan namanya), sudah tiga hari mereka yang mengungsi tidak masak dan hanya makan mie rebus.
Hampir semua warga Karawang menerima sms yang belum diketahui sumber pengirim pertama sms tersebut. "Jika curah hujan wilayah Bandung dan sekitarnya terus meningkat, untuk keamanan bendungan Jatiluhur sekitar tengah malam nanti akan di los 5000 kubik, kami himbau kepada masyarakat sekitar untuk antisipasi, mohon maaf atas ketidak nyamanan kondisi tersebut, langkah ini kami ambil untuk menyelamatkan bendungan Jatiluhur Purwakarta agar bisa menyelamatkan hampir sekitar seluruh Jawa Barat, jika kami tidak mengambil langkah ini maka bendungan tersebut akan pecah dan mengakibatkan kerugian moral dan materi yang lebih besar. Di himbau agar seluruh masyarakat dan tokoh agama agar berdo'a bersama untuk keselamatan kita bersama. (Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat)". Kebenaran sms tersebut masih belum bisa dipercaya karena tidak adanya pemberitahuan langsung dari pejabat setempat.
Sampai sejauh ini, belum ada korban jiwa yang diakibatkan oleh banjir kiriman tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar